Saturday, April 25, 2009

Perbaikan Fungsi Lahan

Perbaikan Fungsi Lahan
Perbaikan fungsi lahan akan terjadi pada pasca penambangan setelah dilakukan pengembalian tanah penutup dan penambahan pupuk. Perbaikan fungsi lahan tersebut bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum kegiatan penambangan dengan pemanfaatan lahan adalah sama.

Kerusakan Jalan

Kerusakan Jalan
Kerusakan jalan diperkirakan diakibatkan dari kendaraan pengangkut, karena beratnya daya muatan yang dibawa dari daya dukung jalan yang kurang memadai, sehingga kerusakan jalan yang diperkirakan terjadi adalah pada jalan desa dan jalan tambang.

Kemampuan Tanah

Kemampuan Tanah
Kemampuan tanah akan bergantung padaterganggunya struktur dan tekstur tanah, sehingga kegiatan pengupasan tanah tertutup dan penggalian akan berdampak negatif karena setiap penggalian tanah penutup sudah terkupas dan tidak dapat ditanami. Pasca penambangan pada kegiatan reklamasi dan perbaikan kesuburan tanah akan berdampak positif karena akan memperbaiki struktur dan kesuburan tanah serta lahan dapat dimanfaatkan sebagai lahan tegalan dan menjadi ralatif datar dan subur. Sedangakan perubahan kemampuan lahan khususnya kemantapan lereng dapat diperkecil timbulnyalongsoran dengan pola penambangan berjenjang.

Erosi

Erosi
Sumber dampak terjadinya erosi adalah kegiatan pembersihan lahan dan penggalian yang akan menyebabkan dampak negatif. Erosi tersebut dapat menyebabkan pendangkalan curah/sungai yang akan terjadi saat hujan dilokasi kegiatan penambangan dan air limpasan akan membawa tanah dan bawaan material pasir.

Kebisingan dan Perubahan Suhu

Kebisingan dan Perubahan Suhu
Kebisingan diperkirakan akan terjadi pada kegiatan pembersihan lahan, penambangan dan pengangkutan, tingkat kebisingan yang cukup berarti diperkirakan terjadi pada saat operasional peralatan berat seperti excavator selama kegiatan penggalian berlangsung.
Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak tersebut adalah para pekerja tambang . Perubahan suhu akan terjadi bersifat lokal yang disebabkan oleh pengupasan lahan dan perubahan tersebut karena hilangnya tanah penutup, sehingga wilayah kegiatan menjadi relatif

Kualitas Udara

Kualitas Udara
Kegiatan pembersihan lahan, penggalian dan pengangkutan akan berdampak negatif terhadap udara karena debu dan perubahan suhu yang ditimbulkan. Prakiraan tingkat pendebuan yang terjadi pada kegiatan pengangkutan akan lebih besar disepanjang jalur jalan desa karena sebagian besar jalan desa berupa makadam / tanah maka dampak pendebuan dapat diklasifikasikan menjadi dampak yang penting.

Prakiraan Dampak Yang Akan Terjadi

Prakiraan Dampak Yang Akan Terjadi
Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari kegiatan penambangan golongan C (Sirtu/Tanah urug) adalah sebagai berikut :
Aspek Fisik Teknis
Bentuk lahan
Kegiatan penambangan pasir di Dusun Pagerwojo, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo akan berdampak pada terjadinya perubahan bentuk lahan dari yang berbukit - bukit menjadi relatif datar. Kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah kegiatan penggalian dan kegiatan tersebut akan berdampak positif yang dikategorikan sebagai dampak positif penting manakala secara teknis dilakukan penambangan yang benar atau dengan kata lain bentuk lahan yang menjadi datar pada pasca penambangan akan menguntungkan untuk penambangan wilayah pertanian ( tegalan / sawah)

rencana kegiatan penambangan

Dengan adanya rencana kegiatan penambangan diharapkan akan membuka lapangan kerja baru bagi penduduk setempat sebgai prasarana untuk meningkatkan / menambah penghasilan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan aparat desa dan masyarakat disekitar lokasi rencana kegiatan penambangan, diketahui bahwa sebagian besar masyarakat setuju dengan adanya kegiatan penambangan golongan C (Sirtu/Tanah uruk) di daerah tersebut, karena masyarakat berkesempatan untuk memperoleh lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat serta dengan adanya kesanggupan dari pihak pemrakarsa untuk memelihara jalan desa. Disamping itu melalui kegiatan penambangan golongan C (Sirtu/Tanah uruk) di Dusun Pagerwojo, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto akan memberikan sumbangan bagi meningkatnya pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam mendukung kegiatan pembangunan di Kabupaten Mojokerto.

rencana penambangan

Penggunaan lahan lokasi rencana penambangan sebagian besar dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bercocok tanam (jagung dan ketela pohon) dan sebagian berupa tanaman belukar liar. Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi rencana penambangan jenis dan jumlah tanaman serta yang terdpat di lokasi tersebut sangat dan tidak dijumpai tanaman maupun hewan yang dilindungi. Jenis tanaman yang ada adalah tanaman jagung dan ketela pohon dan beberpa tanaman keras, aneka serangga dan lain-lain.
Mata pencaharian penduduk Dusun Pagerwojo, Desa Gedangan sebagian besar tanidan buruh tani serta pedagang. Penghasilan penduduk yang bekerja sebagai petani khususnya disekitar daerah rencana penambangan, kecil dan tidak tetap setiap harinya, karena kegiatan pertanian hanya berupa tegalan sehingga kegiatannya hanya dilakukan pada saat tertentu saja pada musim penghujan dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong.

iklim tropis

Komponen Lingkungan
Secara umum di Dusun Pagerwojo, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya memiliki iklim tropis dengan musim penghujan dan kemarau secara bergantian. Curah hujan rata-rata 1600 – 2500 mm / tahun atau rata-rata setiap bulannya 135 mm. Jumlah tertinggi terjadi pada bulan Oktober sampai Maret yakni 361,2 mm / bulan dan terendah pada bulan April sampai September yakni 38,6 mm / bulan. Berdasarkan perhitungan tipe iklim menurut Schmit dan Ferguson, Kabupaten Mojokerto termasuk kategori iklim tipe C dan D. Iklim di Kecamatan Kutorejo cenderung ke tipe D yang lebih bersifat lebih kering.
Wilayah rencana penambangan mempunyai lereng yang cukup beragam antara 175 – 450. Bahan galian Tanah Urug di lokasi rencana penambangan tersusun oleh breksi gunung api, lava, breksi tuffan dan tuff. Breksi gunungapi, coklat kuning keruh, bersifat menengah basa, berbutir pasir kasar bom, menyudut membundar tanggung, berkomponen sebagian besar andesit, basal, batu apung, obsidan, mineral terang atau mafik dan kaca gunungapi dengan massa dasar tuff pasiran, sedikit mampat, kurang padu, kemas terbuka dan terpilah buruk dan tebalnya puluhan meter serta memiliki tanah penutup yang beragam dengan ketebalan berfariasi antara 3 meter hingga 5 meter.

KOMPONEN LINGKUNGAN DAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI

KOMPONEN LINGKUNGAN DAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI


Tahapan kegiatan-kegiatan penambangan yang akan dilakukan diperkirakan dapat mnimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan di lokasi penambangan dan sekitarnya, baik yang dikategorikan sebagai dampak penting maupun tidak penting dilakukan identifikasi, sehingga dapat diketahui gambaran prioritas pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang akan dilakukan.
Prakiraan dampak yang akan terjadi pada setiap tahapan kegiatan penambangan pasir, untuk masing-masing tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Pra Penambangan
- Persepsi masyarakat.
- Flora dan fauna.
- Erosi.
- Kebisingan.
- Kemampuan tanah.
- Perubahan suhu lokal.

b. Tahap Pelaksanaan Penamabangan
- Perubahan bentuk lahan.
- Polusi udara.
- Hilangnya flora dan fauna.
- Erosi.
- Pendapatan masyarakat.
- Kerusakan jalan.

c. Tahap Pasca Penambangan
- Perbaikan fungsi jalan.
- Perubahan lapangan kerja.

Perbaikan kesuburan tanah

Perbaikan kesuburan tanah, kegiatan yang akan dilakukan adalah mengembalikan dan meratakan tanah penutup dan tanah pucuk serta menambahkan pupuk sehingga tanah akan menjadi subur untuk menunjang keberhasilan reklamasi.