Wednesday, May 5, 2010

"KPK Pernah Periksa Saksi di Washington"

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta-fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah saya kira diselesaikan sebenarnya masih dibahas secara terbuka.
VIVAnews - Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto menyatakan tidak masalah apabila Sri Mulyani menjadi pejabat Bank Dunia. Hal itu tidak akan menghalangi proses pemeriksaan terhadap Sri Mulyani atas kasus Bank Century.

Dalam rapat dengan Tim Pengawas Tindak Lanjut Rekomendasi DPR atas kasus Bank Century, Imam Nahrowi dari Fraksi PKB menanyakan kepada KPK apakah KPK akan tetap melakukan proses pemeriksaan dan penyelidikan terhadap Sri Mulyani, seandainya nanti benar Sri Mulyani jadi pejabat di Bank Dunia dan mungkin akan berkantor di Washington DC.

Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang news. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?

"Nggak masalah. Itu masih di dunia, pak, masih bisa kita cari dan kita datangi," kata Bibit dalam rapat KPK dengan Tim Pengawas Tindak Lanjut Rekomendasi DPR atas kasus Bank Century, di DPR RI, Jakarta, Rabu 5 Mei 2010.

KPK sendiri, lanjut Bibit, pernah juga melakukan hal yang sama yakni melakukan pemeriksaan terhadap pejabat BI yang berkantor di Washington DC, Amerika Serikat. "Kami mengirimkan tim penyidik ke sana," kata Bibit.

Namun Bibit tidak menjelasakan secara rinci kapan tepatnya pemeriksaan terhadap penjabat BI di Washington DC tersebut.

Seperti diketahui, Sri Mulyani Indrawati dipilih menjadi penasihat tinggi bagi Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick. Posisi yang diduduki Sri Mulyani hanya tersedia tiga kursi di dunia. Ini merupakan jabatan tertinggi di bawah Zoellick. (wm)

¢ VIVAnews
Sekarang Anda dapat mengerti mengapa ada bunga yang tumbuh dalam news. Ketika orang mulai mencari informasi lebih lanjut tentang news, Anda akan berada dalam posisi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

No comments:

Post a Comment