VIVAnews - Salah satu kuasa hukum Ary Muladi, Petrus Selestinus, turut mendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Petrus punya alasan tersendiri mengapa mendaftar menjadi bos lembaga antikorupsi itu. "KPK tidak mengawasi yang bermarkus ria dengan aparat kepolisian, kejaksaan, pengadilan," kata Petrus usai melengkapi berkas bakal calon ketua KPK di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat 11 Juni 2010. Petrus menilai, pernyataan advokat Hotma Paris Hutapea terkait sebagian besar advokat itu makelar kasus adalah benar adanya. Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke news daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.
Bahkan, kata dia, banyaknya advokat markus, karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bertindak tegas. KPK kata Petrus, mempunyai kekuasaan lebih dalam memberantas tindak pidana korupsi dibanding lembaga penegak hukum lain. Termasuk menindak pelaku makelar kasus korupsi. "Kalau KPK sejak awal sudah tegas, saya kira yang banyak dijaring adalah advokat. Karena kita bagian dari yang merusak sistem itu," ungkap. Oleh karena itu, jika dirinya terpilih sebagai bos KPK yang baru, dia akan menjadikan KPK sebagai lembaga yang tegas dan berwibawa. Termasuk menindak tegas markus yang ada di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. (sj) ¢ VIVAnews
Bahkan, kata dia, banyaknya advokat markus, karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bertindak tegas. KPK kata Petrus, mempunyai kekuasaan lebih dalam memberantas tindak pidana korupsi dibanding lembaga penegak hukum lain. Termasuk menindak pelaku makelar kasus korupsi. "Kalau KPK sejak awal sudah tegas, saya kira yang banyak dijaring adalah advokat. Karena kita bagian dari yang merusak sistem itu," ungkap. Oleh karena itu, jika dirinya terpilih sebagai bos KPK yang baru, dia akan menjadikan KPK sebagai lembaga yang tegas dan berwibawa. Termasuk menindak tegas markus yang ada di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. (sj) ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment