Friday, December 4, 2009

Syafii Ma'arif: SBY Jangan Tafsir Macam-macam

Anda harus dapat menemukan beberapa fakta yang sangat diperlukan sekitar news dalam paragraf berikut. Jika ada sedikitnya satu fakta yang tidak Anda ketahui sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencurigai rencana demonstrasi hari antikorupsi sedunia pada 9 Desember mendatang. Padahal, rencana demonstrasi 9 Desember itu justru akan membantu Presiden SBY memberantas korupsi.

"Kami hanya membantu pemerintah," kata mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Ma'arif dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat 4 Desember 2009.

Menurut Syafii, mungkin Presiden SBY lupa bahwa pada Pemilu 2004 lalu pernah mengatakan akan memimpin pemberantasan korupsi. "Jadi, ya kita bantu," ujar dia.

Maka itu, Syafii meyakinkan bahwa aksi massa untuk memperingati hari antikorupsi sedunia pada 9 Desember itu tidak memiliki motif lain. Apalagi motif penggulingan Presiden atau pemakzulan.

"Jangan menafsirkan macam-macam dulu lah. Saya rasa itdak ada (motif lain), juga dari Tim 9 (inisiator angket Century) itu juga ngga ada motif itu," ujar Syafii.

Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke news daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.

Seperti diketahui, gerakan sejumlah tokoh bangsa dan elemen masyarakat pada 9 Desember itu tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih (GIB). GIB akan menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dengan aksi damai yang dipusatkan di Monas.

Gerakan ini didukung oleh beberapa tokoh diantaranya Din Syamsudin, Hasyim Muzadi, Pdt Andreas Yewangoe, Effendi Gazali, Ray Rangkuti, Rizal Ramli dan sejumlah tokoh lainnya. Selain itu lebih dari 20 Ormas dan LMS bergabung dalam aksi ini.

GIB sendiri dibentuk 1 Desember 2009, dengan latar belakang perkembangan saat ini yang gerakan untuk memusnahkan mafia
hukum dan korupsi semakin mengemuka.

Menjelang peringatan antikorupsi sedunia pada 9 Desember, Presiden SBY telah menerima informasi mengenai sejumlah gerakan sosial antikorupsi. Namun, ia khawatir gerakan itu dimanfaatkan dengan motif tertentu.

"Motifnya lain, tidak dalam rangka pemberantasan korupsi. Ada muncul satu tokoh yang lima tahun terakhir ini tiba-tiba muncul, ya selamat datang," kata presiden di Istana Negara, siang tadi.


ismoko.widjaya@vivanews.com

¢ VIVAnews
Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin utama dibahas di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang news.

No comments:

Post a Comment